Pengikut

Kamis, 27 Agustus 2020

Hareudang . . . . Hareudang . . . . Hareudang

PANAS PANAS PANAS

 

Semakin hari, bulan, tahun usia anaku bertambah, padahal dari sisi agama islam (keyakinan sy) bahwa usia semakin berkurang.

Hareudang ….. Hareudang … Hareudang

Panas ….. panas …. Panas ….

Begitulah yang dinyaynyikan oleh anak-anak, begitu pula dengan Abyan anak ku yang tidak ketinggalan untuk menyanyikan lagu tersebut dengan riang gembiranya, menyanyikan lagu hareudang yang pada akhirnya berujung membara.

Entah angin apa yang membuat Abyan begitu semangat hari ini Rabu 19 Agustus 2020, bangun pagi langsung berpakaian rapi tanpa sarapan,   Abyan : dengan santainya sambal bernyayi bertanya “Abi hareudang ga…”

Dengan santai juga sy jawab “Abi engga hareudang Abyan anak Ku” Padahal begitu gejolaknya hati ini bukan hanya hareudang tetapi terasa lebih panas..!!!

Bermula ingin menurunkan lampu klap klip yang biasa di pasang saat ulang tahun atau acara 17 agustusan dan bendera merah putih yang terpasang di teras rumah.

Memulai lah aksinya Abyan menurunkan bendera Merah Putih ketika menaiki tangga berteriak Abi..!! tolongin pegang tangga..    dengan sigap langsung saya berlari pegang tangga yang hampir jatuh karena mau patah di naiki oleh Abyan, setelah bendera di turunkan abyan berpikir sejenak ada yg terasa seperti janggal lantas abyan minta di pasang lagi benderanya. Di pasang lah bendera tersebut. Setelah terpasang sy, Abyan, Aqil anak ke 2 langsung pergi untuk melaksanakan rutinitas mencari nafkah untuk keluarga, Abyan seperti biasa minta untuk di rumah neneknya (ibu saya). Aqil lebih memilih ikut sy ke kantor kebetulan juga adik ipar Ridho ikut ke kantor juga sambal menyetir gerobak besinya. karena masa pendemi sekolah melakukan pembelajaran dengan menggunakan daring.

Setelah hampir seharian beraktifitas kantor pada saat hari itu juga jadwal yang padat mesti ketemu pimpinan Dinas di beberapa tempat dan mengantarkan surat ke industry. Kita bertiga langsung pulang ke rumah pondok mertua indah (PMI) sesampainya di PMI langsung ganti baju dan menjemput Abyan di rumah ibu, Dengan bergegas Abyan juga langsung pulang ke PMI.

Entah apa yang ada dalam pikiran Abyan langsung menurunkan lampu klap klip dengan menggunakan tangga yang tadi pagi digunakan, setelah terlepas berubah pikiran lagi langsung minta dipasang lagi lampu klap klip, terpasang lah lampu itu hingga hampir menjelang maghrib.

Sy dan abyan langsung bergegas untuk melaksanakan sholat maghrib di Masjid Assalam Komplek KS, setelah pulang sholat betapa marahnya Abyan melihat lampu klap klip nya mati. Langsung menangis histeri dan  membabi buta menendang pintu rumah PMI, berlalri menendang pintu rumah tetangga hingga motor juga menjadi sasaran amukanya.

Langsung sy bawa pergi dengan kuda besiku sambal menenangkan tangisan hebat Abyan, sepanjang jalan menangis terus tak henti-hentinya. Tanpa terasa air mata ini menetes di pipiku juga hingga basah entah apa yang harus saya perbuat untuk menenangkan tangisan Anaku.

Disepanjang jalan malem itu aku sambil berdoa di atas kuda besiku. Alhamdulillah anaku tenang dan langsung pulang ke PMI, entah apa yang terjadi juga Abyan meangis lagi histeri sambil mengambil gunting terus memotog kabel rol yang ada di rumah dan  meminta ganti lampu klap klip nya biar bisa menyala lagi.

Langsung aku Tarik untuk segera naik ke atas kuda besiku untuk di bawa ke Guru ngaji biar ditenangkan hati nya.Alhamdulillah anaku tenang hatinya lagsung di bawa ke rumah ibu ku untuk bermalam di sana ampe 3 hari ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar