Pengikut

Senin, 29 November 2021

Kepala

 

Seluruh anggota tubuh-ku gemetar,

Badan-ku semakin membugar,

Ada pertanyaan dalam relung jiwa,

Siapakah aku menurut dunia?

Hembusan pagi ini membawa aku pergi,

Menikmati congkaknya manusia,

Silih berganti menertawakan keadaan bumi,

Masih adakah surga yang tetap terbuka?

Hati-ku menjadi ragu,

Tatkala aku duduk dalam singgasana cinta,

Memimpin dengan kelembutan hati,

Bagi pendidik negeri yang membutuhkan pengolah jiwa.

Wahai manusia yang berlebel asmara,

Aku hanya dapat memimpin dengan kelembutan cinta.

Harta dunia hanya sebagai sandaran sementara,

Mempersiapkan kehidupan abadi di alam surga.

Pemimpin sejati tidak akan pernah mati,

Ia tetap hidup walaupun ditindas dengan linggis besi,

Semangat jiwa berkobar untuk mengabdi,

Keteladanan suci bukan hanya obral janji.

Ya Allah ... Ya robbi,

Lindungi niat suci.

Ya Allah ... Ya robbi,

Kabulkan permohonan kami.

Kepala adalah pusat bagi kami,

Menggerakkan seluruh tubuh kami.

Tidak mungkin

Pemimpin berjalan sendiri.

Tidak mungkin

Bawahan tanpa pemimpin sejati.

Kami hanya mampu bersyukur,

Memiliki pemimpin yang tidak kufur.

Kami hanya mampu mengabdi,

Memajukan bahagia dan damai di tanah terjanji.

Kirim salam untuk pemimpin negeri,

Membawa perubahan untuk generasi.

Kesempatan adalah kado terindah dalam mengabdi,

Wujudkan harapan persatuan untuk NKRI.

------------------------

Puisi ini terinspirasi WA bersama Bapak Ali Mahtum  di malam hari dalam membangun anak negeri. Sebagai Kado terindah dari Kepala Pusdiklatcab Untuk Kepala SKB, Jum'at 12 November 2021, pkl.K 05.30 s.d. 05.59 WIB ditulis di Wanasari Blok FWA 111 No. 01 RT 02 RW. 06  Kel. Wanasari Kec. Citangkil Kota Cilegon

Kamis, 25 November 2021

Renungan

Dalam rangka memperingati hari guru

 *Hakikat guru menurut Al-Imam Ibnu Athoillah al-Askandary Ra:*

Guru sejati bukanlah orang yang engkau dengar (ceramah-ceramah) sebatas dari lisannya saja.

Tapi, dia adalah seorang yang menjadi tempatmu didalam mengambil hikmah dan akhlaq

Bukanlah guru sejati, seseorang yang hanya membimbingmu sekedar makna dari kata-kata

Tapi, orang yang disebut guru sejati bagimu adalah orang yang isyarat-isyaratnya mampu menyusup dalam sanubarimu, Dia bukan hanya seorang yang mengajakmu sampai kepintu.

Tapi, yang disebut guru bagimu itu adalah orang yang (bisa) menyingkap hijab (penutup) antara dirimu dan dirinya.

Bukankah gurumu, orang yang ucapan-ucapannya membimbingmu

Tapi, yang disebut guru bagimu adalah orang yang aura kearifannya dapat membuat jiwamu bangkit dan bersemangat.

Gurumu yang sejati adalah yang membebaskan mu dari penjara hawa nafsu, lalu memasukan mu ke ruangan Tuhan mu

Guru sejati bagimu adalah orang yang senantiasa menjernihkan cermin hatimu, sehingga cahaya Tuhanmu dapat bersinar terang di dalam hatimu.


Jumat, 19 November 2021

Rindu Yang Tersisa

 

Jum'at tanggal 21 Agustus 2020/2 Muharam hari begitu cerah matahari yang memancarkan cahaya seperti biasa rutinitas dengan melangkahkan kaki untuk mengendarai  kuda besiku yang gesit dan lincah, kulaju kuda besiku menuju tempat ku untuk mengais rizki.

Aktifitas hari ini yang luar biasa membuat adrenalinku terpacu dengan cepat, tak terasa waktu yang begitu cepat menunjukan jam 11.00 WIB aku bersegera untuk pulang ke rumah orang tuaku untuk melaksanakan sholat jum’at stelah sholat jum'at aku menyalamai tangan ibu (pipi ini tak terasa basah, setelah beberapa jam di rumah ibu sore aku dan Byan pulang ke rumah kecil ku yang sangat sederhana alias pondok mertua indah (PMI) stelah seharian adrinalin yang terpcu begitu cepat membuat diriku ingin segera berlayar di pulau kapuk, ku rebahkan badan ini di atas pulau kapuk sehinga membuat tidur malem ku nyenyak yang dibawah alam sadarku aku bermimpi bertemu bilik (uwa) cimerak, sehingga membuat diriku terbangun sambil merenung apakah gerangan yang terjadi dengan bilik, akhirnya aku lanjutkan kembali tidurku.

Hari begitu berlalu selasa tanggal 25 Agustus 2020 jam 17.00 WIB mendapat kabar duka kaka sepupuku H. Sam'un meninggal dunia, kaget juga mendengar kabar ya memang umur tidak ada yang tahu semua itu rahasia Allah tinggal kita menunggu kapan waktunya yang tepat.

Waktu begitu terasa cepat tak terasa jam 20.00 HP berdering kakaku telpon  segera pulang ke rumah jombang ibu keritis, dengan tergesa gesa aku ganti baju untuk bergegas segera menaiki kudaku, kupacu kuda besiku untuk ke rumah ibu, semua berkumpul kaka adiku sementara kakaku yang lelaki (AA) masih dalam perjalanan dari Ciwandan,  kakaku masih dalam perjalanan dari Pandeglang ke Cilegon kakaku yang nomor 3 (kakang) lebih dahulu datang ke jombang sedang berada di samping ibu sambil pegang erat tangan ibu dan memanjatkan doa di telinga ibu ku, ketika aku datang langsung aku menyalami tangan ibuku serta sambal berdoa di telinga ibuku “ Ibu yang tulus hilangkan beban pikiran ibu tentang apapun “ setelah berdoa dating AA dengan mengucapkan “ Assalamu’alaikum di telinga ibuku “ beberapa menit kemudian ibu dapat mengedipkan matanya menandakan masih ada reaksi dari ibu. Semua mengucapkan “ Alhamdulillah “ beberapa menit kemudian kakaku datang langsung mengucapkan “ Alhamdulillah “ semua mengucapkan rasa bersyukur.

Semua telah berkumpul kaka-kaka aku, adik-adik sambil beristirahat bercerita karena memang jarang sekali kita berkumpul, masing-masing bercerita keadaan dan aktifitas sehari-hari tak terasa jam 02.30 WIB kita semua mengambil posisi masing-masing untuk berlayar di pulau kapuk karena besok menjalankan masing-masing kita semua di bagi yang ta’ziyah/melayad dan mendampingi ibu untuk mengganti selang untuk memasukan makanan ke ibu.

Hari Rabu Tanggal 26 Agustus 2020 aku, anak pertama ku, (ponakan), kakaku, ade bungsu ku pergi untuk Ta’aziyah H. Sam’un ke Cimerak semua sanak saudara berkumpul untuk terakhir kalinya melihat jenazah sebelum di kuburkan, semua saling bersalaman menanyakan kabar kita semua, jarang sekali bertemu setahun sekalipun belum tentu kakanya almarhum Teh Tunah bertanya ” Gimana kabarnya semua keluarga Jombang, baik ya…!! Gimana bibi sehat..!! (panggilan untuk ibu ku) semua dengan kompak menjawab “ Alhamdulillah sehat “ terutama ponakan yang paling semangat lantang menjawab, semua bercekrama saling melepas rindu karena sudah hamper 2 tahun tidak pernah bertemu, ketika semua asyik berbincang sambil tertawa datanglah menghampiri kita semua  Bibi Roh dipanggil bilik ( ibu tiri H. Sam’un) “Assalamu’alaikum” semua wenjawab dengan sepontan “wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh” langsung bilik menghampiri aku “ aih ane kusen cilik (panggilan bilik ke aku)” karena dari semua anak orang tuaku, aku yang paling mirip dengan abah ku katanya. Aku langsung bertanya ke bilik “ ko bilik inget saya, iye sire mah sering nganter ibu semasa waktu ibu sehat klo ke Cimerak makanya inget” langsung semua yang berkumpul bersorak “ huuuuuu” aku balas dengan senyuman.

Disela-sela obrolan aku panggil adeku lantas aku bilang ke ade perempuanku nanti ajak bilik ke jombang untuk bertemu Ibu “ade perempuanku menjawab iya nanti, nanti dijemput untuk ketemu ibu, waktunya nanti diatur”

Hari berganti pada malam ke tiga tahlilan (biasa tradisi klo ada yang meninggal tahlilan sampe tujuh malem) aku Semalem ngobrol ama bilik, kata bilik kontraknya sudah habis tinggal bilik yang belum abis kontraknya, bilik pun berdoa disamping aku “ semoga H. Saun selamet ya  doane(Bilik pun keluar air mata) lantas bilik berbisik ke telinga kanan ku “ bu nyai mah dewekan neng kidul semit mah sepetak lake sape-sape ore due anak toli sape mengko seng ngedoake bu nyai (nenek mah sendirian di selatan menempati rumah yang kecil tidak ada siapa-siapa tidak ada anak nanti siapa yang mendoakan nenek, lantas aku jawab sambal menenangkan bilik “saya jawab insyaallah nanti juga banyak yang mendoakan nenek kan cucu juga banyak karena nenek mah sayang ke cucu-cucu” Bilik pun keluar air mata lagi sambil dilap matanya teh tunah di ujung sana sambil memeperhatikan obrolan bilik dengan aku karena semua sedang berkumpul di lorong antara rumah teh Tunah dengan almarhum H. Sam’un yang biasa dijadikan tempat bertemu ketika semua sodara berkumpul. Lantas bilik pun membisikan ketelingaku lagi engga papa bilik mah dateng ke yang muda biar bilik kelak sudah meninggal ada yang mendoakan nantinya(Katanya berkata jangan bilang siapa-siapa ya teng, bilik mah bilang ke steng karena steng mah yang mengerti) sambil mengeluarkan air mata lagi yang suka nengok bilik mah ofi anaknya teh Tunah.

Ternyata bilik juga ada rasa rindu pengen ketemu ibu, hanya apa daya dri Cimerak juga belum bisa memfasilitasi bilik entah faktor biaya untuk membawanya ato faktor lain.

Bilik mah lebih inget dengan keluarga jombang dri pada keluarga rawegondang. Lebih inget pisan kare steng (k'atum) sire mah sejen dewek kare seng lian senajen cilike gemeledeg geh masih nurut barang uwes gede lebih ngerti. Aje klalen ya steng ngedoa endah pade selamet kabeh. Seng sabar lakokaken mengko geh enak steng ore payah.

Kamis, 27 Agustus 2020

Hareudang . . . . Hareudang . . . . Hareudang

PANAS PANAS PANAS

 

Semakin hari, bulan, tahun usia anaku bertambah, padahal dari sisi agama islam (keyakinan sy) bahwa usia semakin berkurang.

Hareudang ….. Hareudang … Hareudang

Panas ….. panas …. Panas ….

Begitulah yang dinyaynyikan oleh anak-anak, begitu pula dengan Abyan anak ku yang tidak ketinggalan untuk menyanyikan lagu tersebut dengan riang gembiranya, menyanyikan lagu hareudang yang pada akhirnya berujung membara.

Entah angin apa yang membuat Abyan begitu semangat hari ini Rabu 19 Agustus 2020, bangun pagi langsung berpakaian rapi tanpa sarapan,   Abyan : dengan santainya sambal bernyayi bertanya “Abi hareudang ga…”

Dengan santai juga sy jawab “Abi engga hareudang Abyan anak Ku” Padahal begitu gejolaknya hati ini bukan hanya hareudang tetapi terasa lebih panas..!!!

Bermula ingin menurunkan lampu klap klip yang biasa di pasang saat ulang tahun atau acara 17 agustusan dan bendera merah putih yang terpasang di teras rumah.

Memulai lah aksinya Abyan menurunkan bendera Merah Putih ketika menaiki tangga berteriak Abi..!! tolongin pegang tangga..    dengan sigap langsung saya berlari pegang tangga yang hampir jatuh karena mau patah di naiki oleh Abyan, setelah bendera di turunkan abyan berpikir sejenak ada yg terasa seperti janggal lantas abyan minta di pasang lagi benderanya. Di pasang lah bendera tersebut. Setelah terpasang sy, Abyan, Aqil anak ke 2 langsung pergi untuk melaksanakan rutinitas mencari nafkah untuk keluarga, Abyan seperti biasa minta untuk di rumah neneknya (ibu saya). Aqil lebih memilih ikut sy ke kantor kebetulan juga adik ipar Ridho ikut ke kantor juga sambal menyetir gerobak besinya. karena masa pendemi sekolah melakukan pembelajaran dengan menggunakan daring.

Setelah hampir seharian beraktifitas kantor pada saat hari itu juga jadwal yang padat mesti ketemu pimpinan Dinas di beberapa tempat dan mengantarkan surat ke industry. Kita bertiga langsung pulang ke rumah pondok mertua indah (PMI) sesampainya di PMI langsung ganti baju dan menjemput Abyan di rumah ibu, Dengan bergegas Abyan juga langsung pulang ke PMI.

Entah apa yang ada dalam pikiran Abyan langsung menurunkan lampu klap klip dengan menggunakan tangga yang tadi pagi digunakan, setelah terlepas berubah pikiran lagi langsung minta dipasang lagi lampu klap klip, terpasang lah lampu itu hingga hampir menjelang maghrib.

Sy dan abyan langsung bergegas untuk melaksanakan sholat maghrib di Masjid Assalam Komplek KS, setelah pulang sholat betapa marahnya Abyan melihat lampu klap klip nya mati. Langsung menangis histeri dan  membabi buta menendang pintu rumah PMI, berlalri menendang pintu rumah tetangga hingga motor juga menjadi sasaran amukanya.

Langsung sy bawa pergi dengan kuda besiku sambal menenangkan tangisan hebat Abyan, sepanjang jalan menangis terus tak henti-hentinya. Tanpa terasa air mata ini menetes di pipiku juga hingga basah entah apa yang harus saya perbuat untuk menenangkan tangisan Anaku.

Disepanjang jalan malem itu aku sambil berdoa di atas kuda besiku. Alhamdulillah anaku tenang dan langsung pulang ke PMI, entah apa yang terjadi juga Abyan meangis lagi histeri sambil mengambil gunting terus memotog kabel rol yang ada di rumah dan  meminta ganti lampu klap klip nya biar bisa menyala lagi.

Langsung aku Tarik untuk segera naik ke atas kuda besiku untuk di bawa ke Guru ngaji biar ditenangkan hati nya.Alhamdulillah anaku tenang hatinya lagsung di bawa ke rumah ibu ku untuk bermalam di sana ampe 3 hari ke depan.

Kamis, 13 Agustus 2020

Berubahnya UPTD menjadi SPNF


Pada  tahun  1981  pemerintah Indonesia  menghadapi  masalah kemiskinan dan buta aksara. Penduduk miskin melebihi 15% dari jumlah penduduk Indonesia (sumber: Badan Pusat Statistik) dan penduduk buta aksara mencapai angka 31% (sumber: paparan LPM UNY, 2011). Kondisi tersebut menjadi hambatan utama dalam pembangunan di segala bidang.

Angka statistik tersebut mendorong Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga (Ditjen Diklusepora), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan membangun Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai Unit Pelaksana Teknis Ditjen Diklusepora di setiap kabupaten/kota. Tujuan pendirian SKB di setiap kabupaten/kota adalah untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengembangan pembelajaran program pendidikan luar sekolah serta pemuda dan olahraga dalam bentuk program pemberantasan buta aksara. Karena SKB saat itu cukup berhasil dalam membantu program-program Diklusepora termasuk pemberantasan buta aksara, di beberapa kabupaten/kota dikembangkan lebih dari satu SKB.

Seiring dengan perubahan sistem pemerintahan di Indonesia dari pemerintahan sentralistis ke pemerintahan otonomi daerah, keberadaan SKB yang sebelumnya adalah tanggung jawab pemerintah pusat menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Dengan perubahan itu, status SKB adalah sebagai unit pelaksana teknis (UPT) di bawah dinas pendidikan kabupaten/kota yang bertugas melaksanakan program percontohan dan tugas tambahan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan daerah. Kondisi SKB setelah diserahkan kepada daerah masih belum menunjukkan prestasi yang menggembirakan. Hal ini disebabkan beberapa hal, yaitu (1) status SKB masih sebagai UPT belum sebagai satuan pendidikan nonformal sehingga sulit berkembang dan sulit memperoleh dukungan, (2) tugas dan fungsi SKB bersinggungan bahkan sebagian besar sama dengan kepala bidang, kepala seksi, dan penilik di jajaran dinas pendidikan kabupaten/kota, (3) banyak SKB yang tidak mampu menunjukkan fungsi sebagai pembuat percontohan, tetapi hanya mampu melaksanakan program pendidikan nonformal, dan (4) dukungan pendidik dan tenaga kependidikan, pendanaan, dan sarana prasarana sangat rendah.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat (10) menyatakan bahwa satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Dalam Pasal  52 ayat (1) dinyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan nonformal dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Berdasarkan amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tersebut, SKB perlu diubah fungsinya   menjadi   satuan   pendidikan   agar   menjadi   kelompok   layanan pendidikan  yang  menyelenggarakan  program  Pendidikan  Anak  Usia  Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas). Beberapa keuntungan SKB menjadi satuan pendidikan sesuai dengan amanat UU Nomor 20 Tahun 2003, di antaranya adalah sebagai berikut.

1.  Berdasarkan Bab XI Pasal 41 ayat (3), pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu.

2.  Berdasarkan  Pasal  89  ayat  (2),  dana  pendidikan  dari  pemerintah  dan pemerintah daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.  Berdasarkan  Pasal  60  ayat  (1),  akreditasi  dilakukan  untuk  menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan; dan berdasarkan Pasal 60 ayat (2), akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

Dengan demikian, apabila SKB menjadi satuan pendidikan nonformal sejenis, pemerintah atau pemerintah daerah wajib memberikan pemenuhan jumlah pamong belajar dan tenaga fungsional umum yang cukup, anggaran yang  memadai,  sarana  dan  prasarana,  serta  pembinaan  untuk  mencapai standar nasional pendidikan (terakreditasi).

Permendikbud No. 4 Tahun 2016 tentang Alih fungsi Sanggar Kegiatan Belajar menjadi Satuan Pendidikan Non Formal, Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 1453 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar

SKB semula berbentuk UPTD beralih fungsi menjadi SPNF, sebagai satuan pendidikan nonformal sejenis. Artinya, SKB merupakan kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan nonformal.

SKB adalah satuan pendidikan nonformal sejenis di bawah dinas pendidikan kabupaten/kota. SKB secara teknis administratif  bertanggung jawab kepada kepala dinas pendidikan di kabupaten kota, dan secara teknis edukatif   dibina   oleh   kepala   bidang   yang   bertanggung   jawab   pada pelaksanaan  program  PAUD  dan  Dikmas  di  dinas  pendidikan kabupaten/kota. Secara nasional SKB dibina oleh Ditjen PAUD dan Dikmas, sedangkan  peningkatan  mutu  pendidik  dan  tenaga  kependidikan  di  SKB dibina oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan.

 

 

 

 

 

Rabu, 12 Agustus 2020

Kesandung Hati

 

Ya Tuhan ku

Dipenghujung sisa usiaku, tak banyak yang dapat aku lakukan untuk berbuat kebajikan kepada MU, Aku mohon petunjuk Mu ya Tuhan apa yang mesti aku lakukan untuk dapat berbuat kabajikan itu.

Terlalu banyak yang aku kecewakan dan tersakiti dengan sikap perbuatan ku, aku tahu Tuhan dengan sikap dan perbuatan ku ini sehingga banyak mengecewakan dan menyakiti banyak orang.

Maafkan aku Tuhan yang telah menerima rasa sayang, rasa kangen, rasa rindu itu. Entah mengapa aku menerima semua itu dan terlenanya aku mengucapkan yang sama rasa sayang, rasa kangen, rasa rindu padahal aku sadar Tuhan itu semua adalah salah.

Ya Tuhan ku

Aku berbohong kepadanya sebagian tentang diriku karena demi kebaikan dia Tuhan, aku tahu itu salah sehingga penuh dengan dosa perbuatanku. Aku relakan itu semua menjadi dosa bagiku Tuhan, aku tidak ingin membuatnya terluka lebih dalam Tuhan.

Aku tidak tahu ya Tuhanku semua perkataanya benar ato salah, atokah memang benar tetapi aku salah mengartikannya semua sehingga aku terlena dengan ucapanya.

Apakah diriku yang salah langkah Tuhan dalam mengartikan petunjuk, ato diriku memang terlena dengan apa yang terjadi dikenyataan sehingga petunjuk itu hamba salah gunakan, hamba mohon tunjukan aku jalan yang terbaik untuk memahami petunjuk itu Tuhan.

Apakah gerangan dengan hatiku ya Tuhan, tanda apakah itu bagiku….!!!

Ya Tuhan ku

Ingin menjerit rasanya hatiku, ketika ingat akan perbuatanku yang salah dalam melangkah.

Bagaimana dengan petunjuk yang aku dapat ya Tuhan apakah hanya perbuatan syaitan ato petunjuknya benar hanya aku yang salah mengartikan dan petunjuk yang dia rasakan apakah benar ato salah hamba pun tidak tau ya Tuhan.

Hamba di landa bingung yang terasa berat ya Tuhan,entah langkah apa yang harus aku ambil hatiku tambah bimbang Hamba mohon petunjukmu ya Tuhan…!!!

Hari demi hari aku lalui entah mengapa semua itu begitu damai,senang,  mudah dengannya begitu juga yang dia rasakan sama aku tidak mengerti Tuhan. Aku sadar dengan siapa diriku dirinya dan tahu dengan kepribadianku kepribadianya. Aku bagaikan menghadapi diriku sendiri yang kadang aku mengerti dan kadang tidak mengerti mengapa bisa terjadi.

Jumat, 27 September 2019

Kenangan Taman Krakatau


Berjalanlah lurus kedepan Anakku, niatkan dan gapai cita-cita mu setinggi langit,
Abi mu akan selalu mendampingimu disaat dirimu berjalan, jangan kau lupakan sang Khalik untuk berkeluh kesah dalam doa mu.

Ridho Abi mu untuk menghantarkan diri mu bermunajat, dalam setiap hembus napas.

Jadilah anak yang sholeh, agar kelak kau menolong Umi+Abi menuju Sang Khalik di Surga.


@KenziRizqiAqil