PANAS PANAS PANAS
Semakin hari, bulan, tahun usia anaku bertambah, padahal dari
sisi agama islam (keyakinan sy) bahwa usia semakin berkurang.
Hareudang ….. Hareudang … Hareudang
Panas ….. panas …. Panas ….
Begitulah yang dinyaynyikan oleh anak-anak, begitu pula dengan Abyan
anak ku yang tidak ketinggalan untuk menyanyikan lagu tersebut dengan riang
gembiranya, menyanyikan lagu hareudang yang
pada akhirnya berujung membara.
Entah angin apa yang membuat Abyan begitu semangat hari ini Rabu
19 Agustus 2020, bangun pagi langsung berpakaian rapi tanpa sarapan, Abyan : dengan santainya sambal bernyayi
bertanya “Abi hareudang ga…”
Dengan santai juga sy jawab “Abi engga hareudang Abyan anak Ku”
Padahal begitu gejolaknya hati ini bukan hanya hareudang tetapi terasa lebih
panas..!!!
Bermula
ingin menurunkan lampu klap klip yang biasa di pasang saat ulang tahun atau
acara 17 agustusan dan bendera merah putih yang terpasang di teras rumah.
Memulai
lah aksinya Abyan menurunkan bendera Merah Putih ketika menaiki tangga
berteriak Abi..!! tolongin pegang tangga.. dengan sigap langsung saya berlari pegang
tangga yang hampir jatuh karena mau patah di naiki oleh Abyan, setelah bendera
di turunkan abyan berpikir sejenak ada yg terasa seperti janggal lantas abyan
minta di pasang lagi benderanya. Di pasang lah bendera tersebut. Setelah
terpasang sy, Abyan, Aqil anak ke 2 langsung pergi untuk melaksanakan rutinitas
mencari nafkah untuk keluarga, Abyan seperti biasa minta untuk di rumah
neneknya (ibu saya). Aqil lebih memilih ikut sy ke kantor kebetulan juga adik
ipar Ridho ikut ke kantor juga sambal menyetir gerobak besinya. karena masa
pendemi sekolah melakukan pembelajaran dengan menggunakan daring.
Setelah
hampir seharian beraktifitas kantor pada saat hari itu juga jadwal yang padat
mesti ketemu pimpinan Dinas di beberapa tempat dan mengantarkan surat ke
industry. Kita bertiga langsung pulang ke rumah pondok mertua indah (PMI)
sesampainya di PMI langsung ganti baju dan menjemput Abyan di rumah ibu, Dengan
bergegas Abyan juga langsung pulang ke PMI.
Entah apa
yang ada dalam pikiran Abyan langsung menurunkan lampu klap klip dengan
menggunakan tangga yang tadi pagi digunakan, setelah terlepas berubah pikiran
lagi langsung minta dipasang lagi lampu klap klip, terpasang lah lampu itu
hingga hampir menjelang maghrib.
Sy dan
abyan langsung bergegas untuk melaksanakan sholat maghrib di Masjid Assalam
Komplek KS, setelah pulang sholat betapa marahnya Abyan melihat lampu klap klip
nya mati. Langsung menangis histeri dan
membabi buta menendang pintu rumah PMI, berlalri menendang pintu rumah
tetangga hingga motor juga menjadi sasaran amukanya.
Langsung
sy bawa pergi dengan kuda besiku sambal menenangkan tangisan hebat Abyan,
sepanjang jalan menangis terus tak henti-hentinya. Tanpa terasa air mata ini
menetes di pipiku juga hingga basah entah apa yang harus saya perbuat untuk
menenangkan tangisan Anaku.
Disepanjang
jalan malem itu aku sambil berdoa di atas kuda besiku. Alhamdulillah anaku
tenang dan langsung pulang ke PMI, entah apa yang terjadi juga Abyan meangis
lagi histeri sambil mengambil gunting terus memotog kabel rol yang ada di rumah
dan meminta ganti lampu klap klip nya
biar bisa menyala lagi.
Langsung
aku Tarik untuk segera naik ke atas kuda besiku untuk di bawa ke Guru ngaji
biar ditenangkan hati nya.Alhamdulillah anaku tenang hatinya lagsung di bawa ke
rumah ibu ku untuk bermalam di sana ampe 3 hari ke depan.