Pendidikan
Kesetaraan Paket C Kejuruan Sebagai Penunjang Karir Bagi Lulusanya
Pendahuluan
Pendidikan non formal
merupakan satu dari beberapa sistem pendidikan nasional yang memiliki fungsi
penting sangat strategis dapat dilaksanakan secara struktural dan berjenjang.
Pendidikan non formal berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap pendidikan
dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Melihat fenomena pendidkan di
masyarakat maka diperlukan kerjasama antara Pemerintah dengan swasta karena tidak bisa semua faktor pendidikan dapat dipenuhi oleh
Pemerintah, sehingga kerjasama ini dapat mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai
dengan amanat pembukaan UUD 1945. Dengan mencerdaskan kehidupan bangsa maka
Pemerintah dan swasta mampu memberikan kemandirian bagi masyarakat
dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Pendidikan non formal dalam
hal ini Pendidikan kesetaraan mengembangkan potensi warga belajar dengan
penekanan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan atau Life Skill
serta mengembangkan sikap dan kepribadian profesional.
Adapun jalur pendidikan non
formal yang akan ditempuh oleh Pemerintah dan swasta dapat melalui
berbagai macam program sesuai dengan kondisi masyarakat serta
sesuai dengan tingkat pendidikan, tidak semua masyarakatnya pendapatanya tinggi dan sumber daya manusia
yang masih rendah, untuk itu diperlukan beberapa alternatif agar proses pendidikan
di masyarakat tetap berjalan.
Pemerintah menetapkan wajar pendidikan dasar 9 tahun dan di tahun 2007 menjadi Wajar pendidikan
dasar 12 tahun, karena amanat Undang-undang Dasar 1945 pemerintah wajib
mencantumkam anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN. Bahkan Pemerintah Kota
Cilegon berani lebih awal mengambil sikap dengan menetapkan Wajar Pendidikan
dasar 12 tahun sebelum tahun 2007, dengan sikap tersebut Kota Cilegon
adalah satu-satunya daerah yang berani dan mampu di dalam APBD nya membiayai
Program Kesetaraan Paket C.
Permasalahan
1. Apakah pendidikan kesetaraan dapat
berperan dengan kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah serta sarana dan prasarana
pengelolaan yang terbatas.
2. Apakah program pendidikan kesetaraan paket C Kejuruan akan meningkatkan karir bagi lulusannya.
Pembahasan
Pendidikan Kesetaraan Dapat
Berperan Dengan Kemampuan Ekonomi Masyarakat Yang Rendah Serta Sarana Dan Prasarana Pengelolaan Yang Terbatas.
Program kesetaraan Kejar Paket
A, Paket B, dan Paket
C (IPS) atau Paket Kejuruan sangat berperan di masyarakat karena dapat
menigkatkan sumber daya manusia (SDM), program kesetaraan yang diselenggarakan oleh UPTD SKB Kota Cilegon
ataupun di kecamatan-kecamatan dan kelurahan-kelurahan dalam pengelolaanya dapat berbentuk kelompok-kelompok belajar
(kejar) yang masih menumpang di SD ataupun gedung PKBM (Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat) yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah ataupun
gedung yang sifatnya pinjam pakai.
Memang sangat dilematis sekali
satu sisi para pengelola ingin meningkatkan SDM masyarakat namun karena
keterbatasan sarana dan prasarana para pengelola kelompok belajar lebih banyak
mengharapkan dari bantuan
pemerintah, walaupun ada
beberapa kejar yang bisa dikatakan mampu merekrut warga belajarnya dari
swadaya.
Bahkan mulai tahun ajaran 2011-2012
untuk program pendidikan kesetaraan Paket A, B dan C dalam hal anggaran dan garis
koordinasi sudah bukan ke bidang Pendindikan Nonformal dan Informal lagi
melinkan ke bidang pendidikan dasar dan bidang pendidikan menengah.
Untuk penyelenggaran program
pendidikan kesetaraan paket A dan B penganggaran dan koordinasinya dilakukan ke
bidang pendidikan dasar, sedangkan program pendidikan kesetaraan paket C
penganggran dan koordinasi dilakukan ke bidang pendidikan menengah, sisi lain
dari segi penyelenggara pendidikan kesetaran dengan adanya dibawah koordinasi
bidang dikdas dan bidang dikmen ada suatu harapan dapat terpenuhinya sarana dan
prasarana seperti sekolah formal.
Ada sisi positif yang dapat kita
raih dengan adanya swadaya yaitu dapat menutupi biaya operasional kelompok belajar, bahkan kita tidak bisa berharap banyak dengan program
proyek Pemerintah dapat menutupi operasional kejar atau PKBM. Tidak kita
pungkiri bahwa swadaya terutama Kejar Paket C sangat bergengsi dan lebih banyak
andil besar dalam menutupi operasional kejar walaupun penuh dengan keterbatasan.
Pemerintah mengeluarkan
kebijakan penyelenggaraan kesetaraan Kejar Paket A, B, dan C dengan Proyek APBD/APBN
dalam mencerdaskan bangsa, pelaksanaannya sesuai dengan jenjang pendidikan yang
di tempuh. Kejar Paket A, B, dan C proyek Pemerintah sasarannya adalah masyarakat
kurang mampu, putus sekolah atau drop out (DO) dan masih usia sekolah, namun kenyataan dilapangan
ternyata banyak di lingkungan kita yang tidak mampu sekolah tetapi bukan usia sekolah,
tetapi usia-usia yang memang seharusnya sudah bekerja tetapi karena pendidikan
yang minim maka mereka pun mengikuti kedalam program ini.
Pendidikan Kesetaraan Dapat Meningkatkan Karir Bagi Lulusannya
Kejar Paket A, B, dan C
lulusannya tersebar dimana-mana ada yang berwiraswasta, bekerja diperusahaan
swasta atau pemerintahan, melanjutkan ke perguruan tinggi bahkan ada yang menjadi
anggota Dewan. sudah barang tentu karena ada peluang
dan kualitas alumni tersebut dapat menduduki jabatan.
Untuk menciptakan lulusan
Kejar paket C yang berkualitas atau mempunyai keahlian banyak aspek yang dapat
menunjang diantaranya pendidik
yang sesuai dengan kompetensinya, sarana dan prasarana yang menunjang. Memang untuk merekrut pendidik tidak semudah seperti di pendidikan Formal, pendidik di nonformal tidak hanya semata-semata mencari materi tetapi
niat tulus untuk menstransfer ilmu/pengetahuan yang dimilki.
Untuk bisa bersaing dengan
lulusan formal maka lulusan kesetaraan sebaiknya menambah wawasan/pengetahuannya
tidak hanya didapat dari tempat menuntut ilmu saja tapi bisa dari sumber-sumber
lain yang sesuai. Selain itu juga program
kesetaraan terutama kejar Paket C diberikan bekal Life Skill yang
sesuai dengan kondisi lingkungan kelompok belajar, karena diharapkan lulusannya
mempunyai keahlian serta siap pakai dalam artian siap untuk menghadapi dunia
kerja.
Dalam hal pemberian Life Skill ataupun
keterampilan wirausaha UPTD SKB sangat sesuai karena dari segi administrasi lebih tertib dan job deskripsi
di UPTD SKB jelas. Pendirian UPTD SKB sesuai dengan Peraturan
Walikota Cilegon No. 16 tanggal 30 Mei tahun 2007. Sedangkan fungsi UPTD SKB
Kota Cilegon sebagai unsur pelaksana teknis guna melakukan pelayanan dan
pengembangan model, penelitian, pusat data serta pengembangan program PNFI Kota
Cilegon.
UPTD SKB Kota Cilegon sebagai
tempat pengembangan model PNFI banyak beberapa program yang dapat dilakukan terkait
pemberdayaan masyarakat. dengan adanya beberapa sarana dan prasarana yang dimiliki
UPTD SKB Kota Cilegon, sudah beberapa kali mengadakan pelatihan pemberdayaan
masyarakat seperti tata rias pengantin, budidaya lele, budidaya melon, akrilik.
Bahkan untuk program pemberdayaan masyarakat di tahun 2012 UPTD SKB Kota
Cilegon akan mengadakan pelatihan perbengkelan otomotif dan perbengkelan las,
dengan harapan ada bekal keahlian bagi
warga belajar Paket C Kejuruan, baik yang akan terserap di dunia industri
ataupun yang akan berwirausaha.
Seiring dengan program Pemerintah
Kota Cilegon dalam pengembangan pelabuhan Kubang Sari dan adanya perluasan
kawasan Krakatau Posco, UPTD SKB Kota Cilegon akan mempersiapkan
alumni-alumninya agar dapat terserap di dunia industri tersebut sehingga alumni
Paket C kejuruian juga mampu bersaing dengan lulusan-lulusan dari formal.
Kesimpulan
Proram kesetaran
Paket A, B, dan C walaupun dalam penyelenggaraannya dengan sarana dan prasarana
yang terbatas, tetap berjalan bahkan kelompok-kelompok belajar semakin bermunculan
bahkan merata dalam penyebarannya, dalam penyelenggaraan program kesetaraan ada
yang berasal dari proyek APBD/APBN ataupun swadaya, selain itu juga warga
belajarnya diberikan bekal Life Skill atau keterampilan wirausaha dengan
harapan lulusanya mempunyai keahlian dapat
bersaing di dunia kerja.
Lulusan program
kesetaraan dapat diterima didunia kerja terbukti dengan alumninya yang berwiraswasta,
dapat promosi jabatan, bahkan ada yang berkiprah di panggung politik.